Gangguan irama pada jantung menjadi salah satu kelainan jantung yang bisa diderita siapa saja. Meskipun tak membahayakan secara signifikan, tetapi jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat seperti intervensi elektrofisiologi, maka akan berakibat fatal. Bahkan dalam beberapa kondisi ini akan mengakibatkan kematian mendadak. Simak di sini!
Sekilas Mengenai Aritmia atau Gangguan Irama Pada Jantung
Aritmia menjadi salah satu kondisi, dimana irama atau laju detak jantung tidak normal. Gangguan tersebut biasanya ditandai dengan detak jantung yang cepat maupun lambat, sehingga cenderung tidak teratur. Untuk pemicu dari penyakit yang satu ini yaitu gangguan impuls listrik yang menuju ke sel sel jantung bernama miokardium.
Pengidap penyakit jantung yang satu ini di Indonesia sudah mencapai jutaan dan yang paling sering dialami adalah jenis fibrilasi atrium. Kebanyakan, penyakit aritmia bisa dikatakan tidak berbahaya. Namun, jika gangguan irama jantung muncul atau rusak, maka bisa timbul gejala beserta komplikasi yang cukup berbahaya, hingga risiko kematian yang tinggi.
Untuk mengidentifikasi irama jantung yang normal, maka dilakukan berbagai cara. Salah satunya dengan menghitung beberapa kali detak jantung setiap menitnya saat rehat. Jumlah detak jantung dalam kondisi normal memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Namun, menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA) jantung yang normal akan berdetak pada kisaran 60 – 100 bpm.
Baca Juga : Prosedur Pada Metode Ekokardiografi Jantung
Gejala dan Tanda Tanda Penyakit Gangguan Aritmia
Gejala dan tanda penyakit yang satu ini memang tidak bisa dirasakan bagi beberapa orang. Bahkan, ada kalanya gangguan irama jantung ini didapatkan ketika penderita melakukan pemeriksaan intervensi elektrofisiologi. Jika tak segera mendapatkan pertolongan, maka hal ini akan menimbulkan komplikasi dan bahkan membuat kematian mendadak.
Orang yang mengalami gejala gangguan irama jantung biasanya mengalami kelainan yang masih tidak parah. Namun sebaliknya, jika gejala tak terasa, kemungkinan aritmia yang dialami sudah parah dan harus mendapatkan pertolongan yang sedemikian rupa dari dokter. Jika dibiarkan saja, maka akan menimbulkan stroke dan juga gagal jantung.
Gejala yang akan dialami oleh pasien tergantung dari jenis jenis gangguan aritmia. Namun umumnya, tanda tanda yang akan dialami oleh sebagian penderita yaitu sesak nafas, pusing, dada berdebar debar, pingsan, nyeri dada, pusing, kebingungan, bahkan pingsan. Jika hal tersebut terjadi, maka segera temui spesialisasi dokter jantung untuk mengetahui kondisinya.
Baca Juga : Tips Mencegah Penyakit Vaskular
Cara Pengobatan Aritmia
Seperti penyakit jantung lainnya, gangguan irama jantung ini juga memiliki cara pengobatan khusus. Namun sebelumnya, dokter akan melakukan intervensi elektrofisiologi untuk mendiagnosa jenis aritmia yang dialami. Cara lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan uji beban jantung melalui latihan fisik dengan berjalan di treadmill.
Untuk pengobatannya, dokter akan memasangkan alat pacu jantung untuk mengendalikan detak irama jantung. Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat obatan agar dapat mengurangi episode aritmia. Semua pengobatan tersebut bisa didapatkan jika anda memilih Heartology sebagai tempat pengobatan jantung.
Cek juga salah satu profil dokter di Heartology yaitu dr Dicky Hanafy : heartology.id/dr-dicky-armein-hanafy